Ini adalah
sedikit dari cerita yang ana peroleh tentang ibu susuan Nabi Muhammad. Ana
telah merujuk kepada buku Sejarah Hidup Muhammad
SAW oleh
Muhammad Husain Haekal..
Disusukan
Oleh Keluarga Sa'd
Aminah masih menunggu akan menyerahkan anaknya itu kepada salah seorang Keluarga Sa'd yang akan menyusukan anaknya, sebagaimana sudah menjadi kebiasaan bangsawan-bangsawan Arab di Mekah. Adat demikian ini masih berlaku pada bangsawan-bangsawan Mekah. Pada hari kedelapan sesudah dilahirkan anak itupun dikirimkan ke pedalaman dan baru kembali pulang ke kota sesudah ia berumur delapan atau sepuluh tahun. Di kalangan kabilah-kabilah pedalaman yang terkenal dalam menyusukan ini di antaranya ialah kabilah Banu Sa'd. Sementara masih menunggu orang yang akan menyusukan itu Aminah menyerahkan anaknya kepada Thuwaiba, budak perempuan pamannya, Abu Lahab. Selama beberapa waktu ia disusukan, seperti Hamzah yang juga kemudian disusukannya. Jadi mereka adalah saudara susuan.
Sekalipun
Thuwaiba hanya beberapa hari saja menyusukan, namun ia tetap memelihara
hubungan yang baik sekali selama hidupnya. Setelah wanita itu meninggal pada
tahun ketujuh sesudah ia hijrah ke Medinah, untuk meneruskan hubungan baik itu
ia menanyakan tentang anaknya yang juga menjadi saudara susuan. Tetapi kemudian
ia mengetahui bahwa anak itu juga sudah meninggal sebelum ibunya.
Akhirnya
datang juga wanita-wanita Keluarga Sa'd yang akan menyusukan itu ke Mekah.
Mereka memang mencari bayi yang akan mereka susukan. Akan tetapi mereka
menghindari anak-anak yatim. Sebenarnya mereka masih mengharapkan sesuatu jasa
dari sang ayah. Sedang dari anak-anak yatim sedikit sekali yang dapat mereka
harapkan. Oleh karena itu di antara mereka itu tak ada yang mau mendatangi
Muhammad. Mereka akan mendapat hasil yang lumayan bila mendatangi keluarga yang
dapat mereka harapkan.
Akan tetapi
Halimah bint Abi-Dhua'ib yang pada mulanya menolak Muhammad, seperti yang
lain-lain juga, ternyata tidak mendapat bayi lain sebagai gantinya. Di samping
itu karena dia memang seorang wanita yang kurang mampu, ibu-ibu lainpun tidak
menghiraukannya. Setelah sepakat mereka akan meninggalkan Mekah. Halimah
berkata kepada Harith bin Abd'l-'Uzza suaminya: "Tidak senang aku pulang
bersama dengan teman-temanku tanpa membawa seorang bayi. Biarlah aku pergi
kepada anak yatim itu dan akan kubawa juga."
"Baiklah,"
jawab suaminya. "Mudah-mudahan karena itu Tuhan akan memberi berkah kepada
kita."
Halimah
kemudian mengambil Muhammad dan dibawanya pergi bersama-sama dengan
teman-temannya ke pedalaman. Dia bercerita, bahwa sejak diambilnya anak itu ia
merasa mendapat berkah. Ternak kambingnya gemuk-gemuk dan susunyapun bertambah.
Tuhan telah memberkati semua yang ada padanya.
Selama dua
tahun Muhammad tinggal di sahara, disusukan oleh Halimah dan diasuh oleh
Syaima', puterinya. Udara sahara dan kehidupan pedalaman yang kasar
menyebabkannya cepat sekali menjadi besar, dan menambah indah bentuk dan
pertumbuhan badannya. Setelah cukup dua tahun dan tiba masanya disapih, Halimah
membawa anak itu kepada ibunya dan sesudah itu membawanya kembali ke pedalaman.
Hal ini dilakukan karena kehendak ibunya, kata sebuah keterangan, dan
keterangan lain mengatakan karena kehendak Halimah sendiri. Ia dibawa kembali
supaya lebih matang, juga memang dikuatirkan dari adanya serangan wabah Mekah.
Dua tahun
lagi anak itu tinggal di sahara, menikmati udara pedalaman yang jernih dan
bebas, tidak terikat oleh sesuatu ikatan jiwa, juga tidak oleh ikatan materi.
Kisah Dua
Malaikat dan Pembedahan Dada
Pada masa itu, sebelum usianya mencapai tiga tahun, ketika itulah terjadi cerita yang banyak dikisahkan orang. Yakni, bahwa sementara ia dengan saudaranya yang sebaya sesama anak-anak itu sedang berada di belakang rumah di luar pengawasan keluarganya, tiba-tiba anak yang dari Keluarga Sa'd itu kembali pulang sambil berlari, dan berkata kepada ibu-bapanya: "Saudaraku yang dari Quraisy itu telah diambil oleh dua orang laki-laki berbaju putih. Dia dibaringkan, perutnya dibedah, sambil di balik-balikan."
Pada masa itu, sebelum usianya mencapai tiga tahun, ketika itulah terjadi cerita yang banyak dikisahkan orang. Yakni, bahwa sementara ia dengan saudaranya yang sebaya sesama anak-anak itu sedang berada di belakang rumah di luar pengawasan keluarganya, tiba-tiba anak yang dari Keluarga Sa'd itu kembali pulang sambil berlari, dan berkata kepada ibu-bapanya: "Saudaraku yang dari Quraisy itu telah diambil oleh dua orang laki-laki berbaju putih. Dia dibaringkan, perutnya dibedah, sambil di balik-balikan."
Dan tentang
Halimah ini ada juga diceritakan, bahwa mengenai diri dan suaminya ia berkata:
"Lalu saya pergi dengan ayahnya ke tempat itu. Kami jumpai dia sedang
berdiri. Mukanya pucat-pasi. Kuperhatikan dia. demikian juga ayahnya. Lalu kami
tanyakan: "Kenapa kau, nak?" Dia menjawab: "Aku didatangi oleh
dua orang laki-laki berpakaian putih. Aku di baringkan, lalu perutku di bedah.
Mereka mencari sesuatu di dalamnya. Tak tahu aku apa yang mereka cari."
Halimah dan
suaminya kembali pulang ke rumah. Orang itu sangat ketakutan, kalau-kalau anak
itu sudah kesurupan. Sesudah itu, dibawanya anak itu kembali kepada ibunya di
Mekah. Atas peristiwa ini Ibn Ishaq membawa sebuah Hadis Nabi sesudah
kenabiannya. Tetapi dalam menceritakan peristiwa ini Ibn Ishaq nampaknya
hati-hati sekali dan mengatakan bahwa sebab dikembalikannya kepada ibunya bukan
karena cerita adanya dua malaikat itu, melainkan - seperti cerita Halimah
kepada Aminah - ketika ia di bawa pulang oleh Halimah sesudah disapih, ada
beberapa orang Nasrani Abisinia memperhatikan Muhammad dan menanyakan kepada
Halimah tentang anak itu. Dilihatnya belakang anak itu, lalu mereka berkata:
"Biarlah
kami bawa anak ini kepada raja kami di negeri kami. Anak ini akan menjadi orang
penting. Kamilah yang mengetahui keadaannya." Halimah lalu cepat-cepat
menghindarkan diri dari mereka dengan membawa anak itu. Demikian juga cerita
yang dibawa oleh Tabari, tapi ini masih di ragukan; sebab dia menyebutkan
Muhammad dalam usianya itu, lalu kembali menyebutkan bahwa hal itu terjadi
tidak lama sebelum kenabiannya dan usianya empat puluh tahun.
Ini ada nasyid tentang Halimatus Saadiah dan pengorbanannya untuk membesarkan Nabi Muhammad. Pengorbanannya itu di balas oleh Allah s.w.t dengan pemberian rezeki yang banyak dan kehidupan yang lebih baik dari sebelum itu. Hayatilah Halimatus Saadiah dari kumpulan In-Team:
Halimatus Saadiah
Kakimu melangkah lesu menuju ke jalan pulang
Kecewa kerana gagal mendapat bayi hartawan
Namun apakah yang akan kau beri sebagai jawapan
Jika ditanya mengapa kau gagal mendapatkannya
Tiba-tiba senyum si yatim itu menyapa
Tergugah deria ibu yang bersemi di jiwa
Biar Muhammad itu tanpa upah berganda
Namun hatimu rela bukan kerana harta
Halimatus Saadiah
Engkau ibu yang bertuah
Kau wanita penerima barakah
Dari desa pedalaman
Daerah di pinggiran
Kau menyusui insan pilihan
Kau pangku dia dan berubahlah segalanya
Badan yang terasa lesu kini bertenaga
Susu yang sedikit itu bertambah dengan segera
Peliharaan ternakan membiak subur berganda
Halimatus Saadiah, kau ibu barakah
Engkau pemula muqaddimah yang indah
Episod awal sirah Nabi junjungan mulia
Kau ibu susu yang bertuah
Pada sejarahmu terukir kenyataan
Tidak kan miskin jika membela Islam
Tidak hina meriba kebenaran yang mulia
Jangan takut jika kau beriman
Kecewa kerana gagal mendapat bayi hartawan
Namun apakah yang akan kau beri sebagai jawapan
Jika ditanya mengapa kau gagal mendapatkannya
Tiba-tiba senyum si yatim itu menyapa
Tergugah deria ibu yang bersemi di jiwa
Biar Muhammad itu tanpa upah berganda
Namun hatimu rela bukan kerana harta
Halimatus Saadiah
Engkau ibu yang bertuah
Kau wanita penerima barakah
Dari desa pedalaman
Daerah di pinggiran
Kau menyusui insan pilihan
Kau pangku dia dan berubahlah segalanya
Badan yang terasa lesu kini bertenaga
Susu yang sedikit itu bertambah dengan segera
Peliharaan ternakan membiak subur berganda
Halimatus Saadiah, kau ibu barakah
Engkau pemula muqaddimah yang indah
Episod awal sirah Nabi junjungan mulia
Kau ibu susu yang bertuah
Pada sejarahmu terukir kenyataan
Tidak kan miskin jika membela Islam
Tidak hina meriba kebenaran yang mulia
Jangan takut jika kau beriman
Kata kunci: halimatus saadiah
Sebelumnya: Hadis Pertama - Koleksi Hadis 40
Selanjutnya : Malaysian Night
Selanjutnya : Malaysian Night
Tidak ada komentar:
Posting Komentar