Kamis, 10 Januari 2013

”Struktur Organisasi dan Manajemen BAPPEDA Kota Dumai”


KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis diberi kesempatan untuk menyusun makalah yang berjudul ”Struktur Organisasi dan Manajemen BAPPEDA Kota Dumai” siap pada waktunya.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepad dosen pembimbing yaitu Ibu Hildawati, S,Sos. yang telah memberikan materi ini kepada penulis sehingga penulis dapat mengerti dan memahami tentang organisai dan manajemen publik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan dan keterbatasannya. Oleh karena itu penulis sangat mengaharapkan kritik, tanggapan dan saran yang membangun dari semua untuk kesempurnaan penulisab makalah berikutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi semua pihak terutama bagi mahasiswa/i STIA Lancang Kuning Dumai.
Dumai, 10 Juni 2012
                                                                                                        Penulis

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1Organisasi
2.2Manajemen
2.314 Prinsip Manajemen menurut Henry Fayol
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan
3.2Saran
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Secara sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu  yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Sehingga bisa dimungkinkan terjadinya suatu konflik dalam sebuah organisasi yang dikarenakan oleh adanya ketidakselarasan tujuan, perbedaan interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan sebagainya.
Organisasi publik sering terlihat pada bentuk organisasi instansi pemerintah yang juga dikenal dengan birokrasi pemerintah. Istilah birokrasi ini diberikan kepada instansi pemerintah karena pada awalnya tipe organisasi yang ideal yang disebut birokrasi merupakan bentuk yang diterima dan diterapkan oleh instansi pemerintah.
Bappeda Kota Dumai diharapkan mampu menjadi ujung tombak sumber inspirasi dalam merespon segala perubahan lingkungan strategis dalam usaha merumuskan kebijaksanaan perencanaan pembangunan daerah kota Dumai, dengan visi “Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Kota Dumai yang Terarah dan Terpadu”.
1.2  Rumusan Masalah
·         Organisasi
·         Manajemen
·         14 Prinsip Manajemen menurut Henry Fayol

1.3   Tujuan Penulisan
Adapun yang menjedi tujuan penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
ü  Agar para pembaca mengerti dan memahami tentang pengertian organisasi
ü  Agar para pembaca mengerti dan memahami tentang pengertian manajemen
ü  Agar para pembaca mengerti dan memahami tentang 14 Prinsip Manajemen menurut Henry Fayol.
ü   
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  ORGANISASI
2.1.1   Pengertian Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa Yunani organon, yang berarti “alat” (tool). Kata ini termasuk ke bahasa Latin, menjadi organization. Pengertian pada awalnya tidak merujuk pada benda atau proses, melainkan tubuh manusia atau makhluk biologis lainnya.
Karakteristik atau organisasi dapat diringkas sebagai 3-P, yaitu: Purpose, People, dan Plan (Gerloff, 1985: 6). Sesuatu tidak disebut organisasi bila tidak memiliki tujuan (purpose), anggota (people), dan rencana (plan). Dalam aspek “rencana” terkandung semua ciri lainnya, seperti sistem, struktur, desain, strategi, dan proses, yang seluruhnya dirancang untuk menggerakkan unsur manusia (people) dalam mencapai berbagai tujuan yang telah ditetapkan. Hampir semua definisi organisasi berbicara tentang ketiga hal ini secar berkaitan.
Secara sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu  yang perwujudannya memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Sehingga bisa dimungkinkan terjadinya suatu konflik dalam sebuah organisasi yang dikarenakan oleh adanya ketidakselarasan tujuan, perbedaan interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan sebagainya.
2.1.2   Definisi Organisasi Menurut Beberapa Ahli
1.      ROSENZWEIG
Organisasi dapat dipandang sebagai Sistem sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok Integrasi atau kesatuan dari aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama orang-orang yang berorientasi atau berpedoman pada tujuan bersama
2.      MATTHIAS AROEF
Suatu organisasi terjadi apabila sekelompok  orang bekerja bersama sama untuk mencapai tujuannya
3.      PFIFFNER dan SHERWOOD
Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan yang lainnya secara sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan semula secara sistematis
2.1.3   Sejarah dan Bentuk Organisasi BAPPEDA
BAPPEDA merupakan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Dumai dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai nomor 21 tahun 2005 tanggal 06 Desember 2005, tentang susunan organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Kota Dumai. Dengan terbitnya Peraturan Daerah Kota Dumai nomor: 15 tahun 2008, tentang organisasi dan tata kerja lembaga tekhnis Daerah, nama Beppeko berubah menjadi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Dumai.
Bappeda Kota Dumai diharapkan mampu menjadi ujung tombak sumber inspirasi dalam merespon segala perubahan lingkungan strategis dalam usaha merumuskan kebijaksanaan perencanaan pembangunan daerah kota Dumai, dengan visi “Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Kota Dumai yang Terarah dan Terpadu”.
Dengan visi yang ingin diraih tersebut Bapedda merumuskan misi sebagai berikut:
1.      Melaksanakan pembinaan penyusunan rencana kegiatan admnistrasi umum, keuangan, kepegawaian serta pentiapan bahan pembinaan dan pengendalian penyusunan statistik an pelaporan.
2.      Melaksanakan penyiapan, pembinaan, pengendlian, serta mengkoordinasikan kegiatan penelitian pembangunan I, pembangunan II, dan pembangunan III, srta pengembangan sistem perencanaan.
3.      Melaksanakan penyiapan perumusan perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan, pembangunan pertanian, industri dan perdagangan, koperasi dan pengembangan dunia usaha.
4.      Melaksanakan penyiapan perumusan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang agama dan pendidikan, sumber daya alam dan sumber daya manusia, serta kesehatan dan kesejahteraan sosial.
5.      Melaksanakan penyiapan perumusan perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang perhubungan, pariwisata dan seni budaya, pemukiman dan pengembangan wilayah, serta pengembangan energi.
Berdasarkan Peraturan Walikota Dumai No. 33 Th 2008 tentang tugas, fungsi dan uraian tugas Badan Perencanaan Daerah Kota Dumai mempunyai tugas:
1.      Merumuskan kebijaksanaan dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan, serta evaluasi akuntabilitas dan pencapaian kinerja pemerintah.
2.      Membina penyelenggaraan administrasi umum, penyusunan rencana kegiatan, statistik dan pelaporan.
3.      Melakukan pembinan dan koordinasi penelitian dan pengembangan system perencanaan pembangunan
4.      Melakukan hubungan  dan kerjasama dengan unit kerja terkait.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Bapedda Kota Dumai mempunyai fungsi sebagai berikut:
1.      Pembinaan penyusunan rencana kegiatan, administrasi umum meliputi ketatausahaan, perlengkapan rumah tangga, keunangan dan kepegawaiaan.
2.      Perumusan kebijaksanaan dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan serta penilaian hasil pelaksanaanya.
3.      Pembinaan dan pengendalian statistik dan pelaporan.
4.      Pengendalian dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan sistem perencanaan.
5.      Perumusan perencanaan stratejik, pengukuran kerja dan evaluasi peaporan akuntabilitas kerja.
6.      Perumusan pembangunan yang meliputi bidang ekkonomi, pertanian dan sosial budaya serta sumber daya manusia dan sarana dan prasarana.
2.1.4   Struktur Organisasi
Menurut Hatch (1997: 161) struktur organisasi setidak-tidaknya harus dibedakan kedalam dua aspek: struktur fisik dan struktur sosial. Namun sudah menjadi kebiasaan hingga sekarang bahwa istilah struktur organisasi  selalu merujuk pada struktur sosial, bukan struktur fisik. Dengan perkataan lain, istilah struktur organisasi sendiri disini  sebenarnya maksudnya adalah ‘struktur sosial organisasi’ (organization social structure).
Struktur organisasi mengacu pada hubungan di antara elemen-elemen social yang meliputi orang, posisi, dan unit-unit organisasi di mana mereka berada (Hatch, 1997: 161).
Sebuah organisasi tidak akan bisa lepas dengan yang namanya struktur organisasi. Karena struktur organisasi adalah cara suatu aktivitas organisasi dibagi, di organisir, dan dikoordinasikan.
2.1.5   Struktur Organisasi BAPPEDA
Peraturan Walikota Dumai No. 33 Thn 2008 mengatur tentang  tugas. Fungsi dan uraian tugas Bappeda kota Dumai dalam Bab II pasal 4 menyatakan:
Susunan organisasi BAPPEDA kota Dumai yang dimaksud dalam peraturan ini, terdiri dari:
1.      Kepala Badan
2.      Sekretariat
3.      Bidang Statistik, Evaluasi dan Pengukuran Kinerja
4.      Bidang Ekonomi
5.      Bidang Sosial Budaya
6.      Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Wilayah
1.      Kepala Badan
Kepala Badan melaksanakan tugas dan fungsi BAPPEDA Kota Dumai.
2.      Sekretariat
Sekertariat mempunyai tugas mempersiapkan kerangka dan perencanaan, melaksanakan penyiapan perumusan kebijaksanaan koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, dan administrasi lainnya.
Untuk melaksanakan tugas, bagian Seketariat mempunyai fungsi sebagai berikut:
1)      Penyiapan bahan perumusan kebijaksanaan dan pembinaan organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, dan administrasi umum lainnya.
2)      Penyiapan bahan koordinasi perumusan dan pelaksanaan rencana pembangunan tahunan daerah yang selanjutnya disbut rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) dan kegiatan-kegiatan yang diusulkan kepada pemerintah propinsi untuk dimasukkan ke dalam musrenbang ropinsi atau yang diusulkan kepada pemerintah Provinsi atau yang diusulkan kepada Peerintah Pusat untuk dimasukkan kedalam musrenbang Nasional sehingga menjadi rencana kerja pemerintah (RKP).
3)      Penyiapan bahan administrasi perkantoran, rumah tangga. Dan perlengkapan.
4)      Penyiapan bahan penyelenggaraan administrasi kepegawaian.
5)      Penyiapan bahan penyelenggaraan hubungan masyarakat dan protokol.
6)      Penyiapan bahan penyusunan rencana/program dan kegiatan dibidang ketatausahaan meliputi kepegawaian, keuangan, surat menyurat/naskah dinas, kearsipan, perlengkapan dan rumah tangga.
7)      Penyiapan bahan pengelolaan urusaan ketatausahaan dan kearsipan.
8)      Penyiapan tugas-tugas lain yang diberikan ssuai dengan lingkup tugasnya.
Bagian Sekretariat terdiri dari beberapa sub bagian antara lain:
·         Subbagian Administrasi dan Umum
·         Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
·         Subbagian Kepegawaiian
·         Subbagian Administrasi dan Umum
Subbagian ini mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan urusan ketatausahaan dan kearsipan, keuangan, pengadaan, pemelihraan barang perlengkapan, rumah tangga, dan pengelola barang inventaris.
·         Subbagian Program
Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas; melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, monitoring dan pembinaan pelaksanaan program, evaluasi dan pelaporan serta melaksanakan pengawasan dan pengendalian program jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
·         Subbagian Kepegawaian
Subbagian kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian.
3.      Bidang Statistik, Evaluasi dan Pengukuran Kerja
Bidang Statistik, Evaluasi dan Pengukuran Kerja mempunyai tugas mempersiapkan data-data umum perncanaan dan analisanya, kerangka dasar perencanaan, perumusan, dan mensinergikan seluruh rencana program pembangunandaerah dalam pembangunan daerah dalam menggambarkan pencapaian indikator kerja berupa sasaran dan hasil yang dicapai.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Bidang Statistik, Evaluasi dan Pengukuran Kinerja mempunyai fungsi:
1)        Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan pembangunan yang terdiri dari penyusunan rencana, penetapan rencana, pengendalian pelaksanaan rencana dan evaluasi pelaksanaan rencana
2)        Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan RKPD untuk penyusunan RKPD periode berikutnya
3)        Penyiapan bahan identifikasi, pengkajian, evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan dibidang pemerintahan umum, otonomi daerah, aparatur pemerintah, ekonomi, sosbud dan fisik prasarana
Bidang Statistik, Evaluasi dan Pengukuran Kerja terdiri atas:
·         Subbidang Statistik dan Pelaporan
·         Subbidang Evaluasi dan Pengukuran Kinerja
1)      Subidang Statistik dan Pelaporan mempunyai tugas melakukan penyiapan data perencanaan dan data pencapaian kinerja pembangunan serta penyusunan rencana pembangunan daerah dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan kota Dumai (LAKIP)
2)      Subbidang Evaluasi dan Pengukuran Kinerja mempunyai tugas monitoring pelaksanaan pembangunan dan menganalisa akuntabilitas kinerja sesuai dengan pencapaian kinerja sesuai program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi yang ditetapkan dalam rencana stratejik pembangunan.
4.      Bidang Ekonomi
Bidang Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang ekonomi dan pertanian.
Bidang Ekonomi mempunyai fungsi:
1)   Penyiapan bahan perumusan perencanaan pembangunan dibidang ekonomi, dan pertanian
2)   Penyiapan bahan penyusunan data rencana pelaksanaan program/ proyek pembangunan dibidang perencanaan
3)   Penyiapan tugas-tugas lain yang diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya
Bidang Ekonomi terdiri atas:
·         Subbidang Pertanian
·         Subbidang Perekonomian
1)   Subbidang Pertanian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan bidang pertanian
2)   Subbidang Perekonomian mempunyai tugas melakukan tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan Perekonomian.
5.      Bidang Sosial Budaya
Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang agama, sosial, kebudayaan, pendidikan, kesehatan dan sumber daya manusia.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang Sosial Budaya mempunyai fungsi:
1)      Penyiapan bahan perumusan perencanaan pembangunan dibidang sosial budaya
2)      Penyiapan bahan penyusunan data perencanaan pelaksanaan program/proyek pembanguna dibidang sosial budaya
3)      Penyiapan bahan penyusunan hasil pelaksanaan rencana program/proyek pembangunan sosial budaya
4)      Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang sosial budaya
Bidang Sosial dan Budaya terdiri dari:
·         Subbidang Agama, Sosial dan Kebudayaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program agama, sosial dan kebudayaan.
·         Subbidang Pendidikan, Kesehatan dan Sumber Daya Manusi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pendidikan, kesehatan dan sumber daya manusia
6.      Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Wilayah
Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Wilayah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan perncanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang fisik, sarana dan prasarana wilayah.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut, Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Wilayah mempunyai fungsi:
1)        Penyiapan bahan perumusan perencanaan pembangunan dibidang fisik, sarana dan prasarana wilayah
2)        Penyiapan bahan penyusunan data rencana pelaksanaan program/proyek pembangunan dibidang fisik, sarana dan prasarana wilayah
3)        Penyiapan bahan penyususnan hasil pelaksanaan rencana program/proyek pembangunan dibidang fisik, sarana dan prasarana wilayah
4)        Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang fisik, sarana dan prasarana wilayah
Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana  Wilayah terdiri dari:
·         Subbidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
·         Subbidang Perhubungan, Lingkungan Hidup dan Tamben
·         Subbidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pekerjaan umum dan tata ruang.
·         Subbidang Perhubungan, Lingkungan Hidup dan Tamben mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program perhubungan, lingkungan hidup dan tamben­.

2.2     Manajemen
2.2.1   Pengertian Manajemen
Manajemen adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
Manajemen diperlukan untuk dapat mengatur aktivitas dalam suatu organisasi agar efektif dan efesien. Manajemen sudah ada sejak dahulu kala, dimana sejak manusia memenuhi kebutuhannya melalui bantuan orang lain. Sehingga manajemen terdapat dalam semua kegiatan mamusia baik dalam rumah tangga, sekolah, pemerintahan dan sebagainya. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengtur (mengelola). Manajemen termasuk kelompok ilmu sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting untuk dipelajari dan dikembangkan karena:
1.      Tidak ada perusahaan atau organisasi yang berhasil baik berupa menerapkan manajemen secara baik.
2.      Manajemen menetapkan tujuan dan memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efesien.
3.      Manajemen diperlukan untuk kemajuan dan pertumbuhan.
4.      Manajemen merupakan suatu pedomen pikiran dan tindakan.
2.2.2   Fungsi Manajemen
Secara umum, ada empat fungsi manajemen yang sering orang menyebutnya “POAC”, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling. Dua fungsi yang pertama dikategorikan sebagai kegiatan mental sedangkan dua berikutnya dikategorikan sebagai kegiatan fisik. Suatu manajemen bisa dikatakan berhasil jika keempat fungsi di atas bisa dijalankan dengan baik. Kelemahan pada salah satu fungsi manajemen akan mempengaruhi manajemen secara keseluruhan dan mengakibatkan tidak tercapainya proses yang efektif dan efisien.
1.      FUNGSI PERENCANAAN (PLANNING)
Adalah proses yang menyangkut upaya yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi.
2.      FUNGSI PENGORGANISASIAN (ORGANIZING )
Adalah proses yang menyangkut bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
3.      FUNGSI PENGARAHAN DAN IMPLEMENTASI (ACTUATING)
Adalah proses implementasi program agar dapat dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran dan produktifitas yang tinggi
4.      FUNGSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN (CONTROLING)
Controlling bukanlah hanya sekedar mengendalikan pelaksanaan program dan aktivitas organisasi, namun juga mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi. Dengan demikian apa yang dilakukan staff dapat diarahkan kejalan yang tepat dengan maksud pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Inti dari controlling adalah proses memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana.
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan organisasi dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan, baik dalam bentuk pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera dilakukan antisipasi, koreksi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan situasi, kondisi dan perkembangan lingkungan sekitar organisasi.
2.2.3   Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Organisasi BAPPEDA
1.      FUNGSI PERENCANAAN (PLANNING)
Perencanaan dalam organisasi Bappeda meliputi visi Bappeda “Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Kota Dumai yang Terarah dan Terpadu”.
Dengan visi yang ingin diraih tersebut Bapedda merumuskan misi sebagai berikut:
1)      Melaksanakan pembinaan penyusunan rencana kegiatan admnistrasi umum, keuangan, kepegawaian serta pentiapan bahan pembinaan dan pengendalian penyusunan statistik an pelaporan.
2)      Melaksanakan penyiapan, pembinaan, pengendlian, serta mengkoordinasikan kegiatan penelitian pembangunan I, pembangunan II, dan pembangunan III, srta pengembangan sistem perencanaan.
3)      Melaksanakan penyiapan perumusan perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan, pembangunan pertanian, industri dan perdagangan, koperasi dan pengembangan dunia usaha.
4)      Melaksanakan penyiapan perumusan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang agama dan pendidikan, sumber daya alam dan sumber daya manusia, serta kesehatan dan kesejahteraan sosial.
5)      Melaksanakan penyiapan perumusan perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang perhubungan, pariwisata dan seni budaya, pemukiman dan pengembangan wilayah, serta pengembangan energi.
2.      FUNGSI PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Pengorganisasian dalam organisasi BAPPEDA meliputi susunan organisasi BAPPEDA kota Dumai yang terdiri dari:
1)      Kepala Badan
Drs. H. Hamdan Kamal
Kepala Badan melaksanakan tugas dan fungsi BAPPEDA Kota Dumai.
2)      Sekretariat
Ir. Syarfrizal, M.Sc
Sekertariat mempunyai tugas mempersiapkan kerangka dan perencanaan, melaksanakan penyiapan perumusan kebijaksanaan koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan, dan administrasi lainnya.
·         Subbagian Administrasi dan Umum
Agustian, SE
Subbagian ini mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan urusan ketatausahaan dan kearsipan, keuangan, pengadaan, pemelihraan barang perlengkapan, rumah tangga, dan pengelola barang inventaris.
·         Subbagian Program
Finaldi, ST
Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas; melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, monitoring dan pembinaan pelaksanaan program, evaluasi dan pelaporan serta melaksanakan pengawasan dan pengendalian program jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
·         Subbagian Kepegawaian
Makmur S.Sos
Subbagian kepegawaian mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian.
3)      Bidang Statistik, Evaluasi dan Pengukuran Kinerja
H. Asnam, ST
Bidang Statistik, Evaluasi dan Pengukuran Kerja mempunyai tugas mempersiapkan data-data umum perncanaan dan analisanya, kerangka dasar perencanaan, perumusan, dan mensinergikan seluruh rencana program pembangunandaerah dalam pembangunan daerah dalam menggambarkan pencapaian indikator kerja berupa sasaran dan hasil yang dicapai.
·         Subidang Statistik dan Pelaporan
Mempunyai tugas melakukan penyiapan data perencanaan dan data pencapaian kinerja pembangunan serta penyusunan rencana pembangunan daerah dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan kota Dumai (LAKIP)
·         Subbidang Evaluasi dan Pengukuran Kinerja
Ir. Afifuddisyah, MT
Mempunyai tugas monitoring pelaksanaan pembangunan dan menganalisa akuntabilitas kinerja sesuai dengan pencapaian kinerja sesuai program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi yang ditetapkan dalam rencana stratejik pembangunan.
4)      Bidang Ekonomi
Jempol Dalimunte, S.Sos
Bidang Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang ekonomi dan pertanian.
·         Subbidang Pertanian
M. Paizal, S.p, M.Sc
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan bidang pertanian
·         Subbidang Perekonomian
Isroyanti, S.Pi
Mempunyai tugas melakukan tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan Perekonomian.
5)      Bidang Sosial Budaya
Muhammad Syafi’ie, S.Sos, M.Si
Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang agama, sosial, kebudayaan, pendidikan, kesehatan dan sumber daya manusia.
·         Subbidang Agama, Sosial dan Kebudayaan
Arike Tresmita, S.pi
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program agama, sosial dan kebudayaan.
·         Subbidang Pendidikan, Kesehatan dan Sumber Daya Manusia
Zulfikar, SE
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pendidikan, kesehatan dan sumber daya manusia
6)      Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Wilayah
Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Wilayah mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan perncanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang fisik, sarana dan prasarana wilayah.
·         Subbidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Syafrizan, S.Si, MT, M.Sc
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pekerjaan umum dan tata ruang.
·         Subbidang Perhubungan, Lingkungan Hidup dan Tamben
Mukhlis Suzamri, S.hut. T, MT
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program perhubungan, lingkungan hidup dan tamben­.
3.      FUNGSI PENGARAHAN DAN IMPLEMENTASI (ACTUATING)
Berdasarkan Peraturan Walikota Dumai No. 33 Th 2008 tentang tugas, fungsi dan uraian tugas Badan Perencanaan Daerah Kota Dumai mempunyai tugas:
1)      Merumuskan kebijaksanaan dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan, serta evaluasi akuntabilitas dan pencapaian kinerja pemerintah.
2)      Membina penyelenggaraan administrasi umum, penyusunan rencana kegiatan, statistik dan pelaporan.
3)      Melakukan pembinan dan koordinasi penelitian dan pengembangan system perencanaan pembangunan
4)      Melakukan hubungan  dan kerjasama dengan unit kerja terkait.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas Bapedda Kota Dumai mempunyai fungsi sebagai berikut:
1)      Pembinaan penyusunan rencana kegiatan, administrasi umum meliputi ketatausahaan, perlengkapan rumah tangga, keunangan dan kepegawaiaan.
2)      Perumusan kebijaksanaan dan mengkoordinasikan perencanaan pembangunan serta penilaian hasil pelaksanaanya.
3)      Pembinaan dan pengendalian statistik dan pelaporan.
4)      Pengendalian dan pelaksanaan penelitian dan pengembangan sistem perencanaan.
5)      Perumusan perencanaan stratejik, pengukuran kerja dan evaluasi peaporan akuntabilitas kerja.
6)      Perumusan pembangunan yang meliputi bidang ekkonomi, pertanian dan sosial budaya serta sumber daya manusia dan sarana dan prasarana.
Dengan berbagai rincian dari tugas dan fungsi dri BAPPEDA kota Dumai tersebut, maka sebagai mana tugas dari Kepala Badan yakni melaksanakan tugas dan fungsi BAPPEDA Kota Dumai, tentunya Kepala Badan tersebut harus mengarahkan bawahan-bawahannya dalam menjalankan tugas bagi masing-masing jabatan.
4.      FUNGSI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN (CONTROLING)
Pengawasan dan Pengendalian dalam organisasi BAPPEDA Kota Dumai meliputi Pengawasan oleh Kepala Badan BAPPEDA yang menjalankan tugas dan fungsinya melaksanakan tugas dan fungsi BAPPEDA Kota Dumai kepada bawahannya dalam menjalankan tugas dan fungsinya sejak dari tahap perncanaan hingga langkah demi langkah proses pelaksanaan tugas dan fungsinya.
2.3    14 Prinsip Manajemen menurut Henry Fayol
Henry Fayol dikenal sebagai pelopor manajemen modern. Banyak dari pendapat-pendapatnya menjadi landasan atau dasar dari praktek manajemen sampai dengan saat sekarang ini. Salah satu diantaranya adalah 14 prinsip manajemen yang dikemukakan olehnya
Mari kita ulas 14 prinsip manajemen yang dikemukakan oleh Henry Fayol
1.      Pembagian Kerja (Division of Labour)
 Pembagian kerja harus dipikirkan agar mengarah pada spesialisasi. Semakin seseorang terspesialisasi, maka akan semakin efisien dan efektif orang tersebut dalam melaksanakan pekerjaan.
2.      Otoritas atau wewenang (Authority)
dalam pelaksanaan tugas, manajer harus memberikan perintah kepada bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan. Meskipun manajer memiliki otoritas untuk memerintah , tetapi belum tentu ia akan mendapat respon yang positif dari bawahannya jika ia tidak memiliki otoritas pribadi
3.      Disiplin
Angota organisasi harus patuh pada aturan dan kesepakatan yang menjadi rambu-rambu organisasi. Menurut Henry Fayol, disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik di semua jenjang organisasi.
4.      Kesatuan Perintah Setiap karyawan hanya mendapat satu perintah untuk suatu pekerjaan. Henry Fayol mengatakan bahwa jika ada karyawan yang bertanggungjawab kepada beberapa atasan akan mengakibatkan petunjuk yang bertentangan.
5.      Kesatuan Arah
kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani oleh seorang manajer dengan menggunakan satu perencanaan saja.
6.      Mengutamakan Kepentingan bersama diatas kepentingan Pribadi
Kepentingan seorang pegawai atau kelompok pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7.      Pemberian Upah (Remuneration)
Pemberian balas jasa haruslah adil dan baik bagi karyawan maupun perusahaan sendiri.
8.      Pemusatan
Pengambilan keputusan yang banyak menggunakan pertimbangan atasan disebut sentralisasi. Sebaliknya keputuan dengan menampung aspirasi bawahan disebut desentralisasi.
9.      Jenjang Jabatan
Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering digambarkan dengan garis-garis yang rapi dalam bagan organisasi. bagan ini menunjukkan kedudukan dari puncak sampai dengan jenjang terbawah.
10.  Tata Tertib (Order)
Sarana dan manusia harus berada di tempat dan waktu yang tepat. Manusia harus berada pada pekerjaan yang cocok baginya.
11.  Kesamaan (Equity)
Para manajer harus bersahabat dan adil terhadap semua karyawannya.
12.  Kestabilan Staff
Perputaran karyawan yang terlalu sering tidak baik bagi kelancaran kegiatan perusahaan.
13.  Inisiatif
Bawahan harus diberi kebebasan untuk membuat dan menjalankan rencananya, walaupun bisa saja terjadi kesalahan
14.  Semangat Korps
Menggalakkan semangat kerjasama kelompok dapat membuat dan menimbulkan semangat rasa bersatu.
2.3.1   Penerapan 14 Prinsip Manajemen menurut Henry Fayol Dalam BAPPEDA
1)      Pembagian Kerja (Division of Labour)
 Pembagian kerja dalam organisasi BAPPEDA kota Dumai terbentuk dalam struktur organasasi yang terinci di dalam makalah ini. Dimana setiap bagian jabatan memiliki tugas dan fingsinya masing-masing.
2)      Otoritas atau wewenang (Authority)
Dalam pelaksanaan tugas, kepala bagian harus memberikan perintah kepada bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan. Meskipun kepala bagian memiliki otoritas untuk memerintah , tetapi belum tentu ia akan mendapat respon yang positif dari bawahannya jika ia tidak memiliki otoritas pribadi
3)      Disiplin
Angota organisasi BAPPEDA harus patuh pada aturan dan kesepakatan yang menjadi rambu-rambu organisasi. Menurut Henry Fayol, disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik di semua jenjang organisasi.
4)      Kesatuan Perintah
Dalam organisasi BAPPEDA kesatuan perintah berada pada perintah dari kepala bagian dalam mengarahkan bawahannya terhadap tugas dan fungsi masing-masing.
5)      Kesatuan Arah
Kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani oleh seorang manajer dengan menggunakan satu perencanaan saja.
6)      Mengutamakan Kepentingan bersama diatas kepentingan Pribadi
Kepentingan seorang bawahan atau kelompok bawahan tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7)      Pemberian Upah (Remuneration)
Pemberian balas jasa haruslah adil dan baik bagi bawahan.
8)      Pemusatan
Pengambilan keputusan dalam organisasi BAPPEDA haruslah berpusat oleh kepala bagian.
9)      Jenjang Jabatan
Jenjang jabatan dalam organisasi BAPPEDA kota Dumai tersusun dalam struktur organisasi di dalam makalah ini.
10)  Tata Tertib (Order)
Dalam organisasi BAPPEDA kota Dumai Tata Tertib berupa tersusunnya bagian-bagian jabatan dengan rapi. Semua tersusun pada tempatnya masing-masing, begitu juga bagi yang menjabat.
11)  Kesamaan (Equity)
Dalam tahap kesamaan ini BAPPEDA Kota Dumai kapala bagian haruslah memandang sama kepada bawahannya. Artinya tidak ada yang dibedakan satu dengan lainnya.
12)  Kestabilan Staff
Stabilnya staff harus diatur oleh kepala bagian dengan baik.
13)  Inisiatif
Dalam menjalankan kerja di organisasi BAPPEDA kota Dumai, inisiatif  dari para bawahan tidak banyak berpengaruh.
14)  Semangat Korps
Semangat Korps di organisasi BAPPEDA kota Dumai tidak banyak terlihat. Ini disebabkan karna organisasi ini merupakan organisasi publik yang tidak menekankan kinerja karyawan.

BAB III
PENUTUP
3.1.  Kesimpulan
BAPPEDA merupakan Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Dumai dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai nomor 21 tahun 2005 tanggal 06 Desember 2005, tentang susunan organisasi dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Kota Dumai. Dengan terbitnya Peraturan Daerah Kota Dumai nomor: 15 tahun 2008, tentang organisasi dan tata kerja lembaga tekhnis Daerah, nama Beppeko berubah menjadi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kota Dumai.
Menurut Hatch (1997: 161) struktur organisasi setidak-tidaknya harus dibedakan kedalam dua aspek: struktur fisik dan struktur sosial. Namun sudah menjadi kebiasaan hingga sekarang bahwa istilah struktur organisasi  selalu merujuk pada struktur sosial, bukan struktur fisik. Dengan perkataan lain, istilah struktur organisasi sendiri disini  sebenarnya maksudnya adalah ‘struktur sosial organisasi’ (organization social structure).
Struktur organisasi mengacu pada hubungan di antara elemen-elemen social yang meliputi orang, posisi, dan unit-unit organisasi di mana mereka berada (Hatch, 1997: 161).
3.2.Saran
Adapun saran yang penulis berikan mengharapkan agar pemerintah yang tergabung dalam organisasi publik BAPEDA kota Dumai dapat menggunakakn manajemen publik dengan baik, sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan sebelumnya. Agar terciptanya kehidupan negara yang sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
·         Waluyo, S. Sos, M.Si, 2007, Manajemen Publik (Konsep, Aplikasi dan Implementasi Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah), Penerbit Mandar Maju; Jakarta.
·         Kusdi, 2009, Teori Organisasi dan Administrasi, Penerbit Salemba Humanika; Jakarta
·         Prof. DR. Winardi, SE, 2010, Asas-asas Manajemen, Asas-asas Manajemen; Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar