KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis diberi
kesempatan untuk menyusun makalah yang berjudul ”Struktur Organisasi dan
Manajemen BAPPEDA Kota Dumai” siap pada waktunya.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepad dosen pembimbing yaitu Ibu Hildawati, S,Sos. yang telah memberikan materi
ini kepada penulis sehingga penulis dapat mengerti dan memahami tentang
organisai dan manajemen publik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasannya. Oleh karena itu penulis sangat mengaharapkan
kritik, tanggapan dan saran yang membangun dari semua untuk kesempurnaan
penulisab makalah berikutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi
semua pihak terutama bagi mahasiswa/i STIA Lancang Kuning Dumai.
Dumai, 10 Juni 2012
Penulis
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
1.2Rumusan Masalah
1.3Tujuan Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
2.1Organisasi
2.2Manajemen
2.314 Prinsip Manajemen menurut Henry Fayol
BAB III PENUTUP
3.1Kesimpulan
3.2Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Secara
sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama
untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu yang perwujudannya
memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Sehingga bisa dimungkinkan
terjadinya suatu konflik dalam sebuah organisasi yang dikarenakan oleh adanya
ketidakselarasan tujuan, perbedaan interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang
disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan sebagainya.
Organisasi publik sering terlihat pada bentuk
organisasi instansi pemerintah yang juga dikenal dengan birokrasi pemerintah.
Istilah birokrasi ini diberikan kepada instansi pemerintah karena pada awalnya
tipe organisasi yang ideal yang disebut birokrasi merupakan bentuk yang
diterima dan diterapkan oleh instansi pemerintah.
Bappeda Kota Dumai diharapkan mampu menjadi ujung tombak
sumber inspirasi dalam merespon segala perubahan lingkungan strategis dalam
usaha merumuskan kebijaksanaan perencanaan pembangunan daerah kota Dumai,
dengan visi “Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Kota Dumai yang Terarah dan
Terpadu”.
1.2 Rumusan
Masalah
·
Organisasi
·
Manajemen
·
14 Prinsip Manajemen menurut Henry Fayol
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun yang menjedi tujuan penulisan dalam pembuatan
makalah ini adalah sebagai berikut:
ü Agar para pembaca mengerti dan
memahami tentang pengertian organisasi
ü Agar para pembaca mengerti dan
memahami tentang pengertian manajemen
ü Agar para pembaca mengerti dan
memahami tentang 14 Prinsip Manajemen menurut Henry Fayol.
ü
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 ORGANISASI
2.1.1 Pengertian
Organisasi
Organisasi berasal dari bahasa Yunani organon, yang
berarti “alat” (tool). Kata ini termasuk ke bahasa Latin, menjadi organization.
Pengertian pada awalnya tidak merujuk pada benda atau proses, melainkan tubuh
manusia atau makhluk biologis lainnya.
Karakteristik atau organisasi dapat diringkas sebagai
3-P, yaitu: Purpose, People, dan Plan (Gerloff, 1985: 6). Sesuatu tidak disebut
organisasi bila tidak memiliki tujuan (purpose), anggota (people), dan rencana
(plan). Dalam aspek “rencana” terkandung semua ciri lainnya, seperti sistem,
struktur, desain, strategi, dan proses, yang seluruhnya dirancang untuk
menggerakkan unsur manusia (people) dalam mencapai berbagai tujuan yang telah
ditetapkan. Hampir semua definisi organisasi berbicara tentang ketiga hal ini
secar berkaitan.
Secara
sederhana, organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama
untuk mencapai tujuan bersama dengan pola tertentu yang perwujudannya
memiliki kekayaan baik fisik maupun non fisik. Sehingga bisa dimungkinkan
terjadinya suatu konflik dalam sebuah organisasi yang dikarenakan oleh adanya
ketidakselarasan tujuan, perbedaan interpretasi fakta, ketidaksepahaman yang
disebabkan oleh ekspektasi perilaku dan sebagainya.
2.1.2 Definisi
Organisasi Menurut Beberapa Ahli
1.
ROSENZWEIG
Organisasi dapat dipandang sebagai Sistem
sosial, yaitu orang-orang dalam kelompok Integrasi atau kesatuan dari
aktivitas-aktivitas orang-orang yang bekerja sama orang-orang yang berorientasi
atau berpedoman pada tujuan bersama
2.
MATTHIAS AROEF
Suatu organisasi terjadi apabila
sekelompok orang bekerja bersama sama
untuk mencapai tujuannya
3.
PFIFFNER dan SHERWOOD
Organisasi sebagai suatu pola dari cara-cara
dalam mana sejumlah orang yang saling berhubungan, bertemu muka, secara intim
dan terkait dalam suatu tugas yang bersifat kompleks, berhubungan satu dengan
yang lainnya secara sadar, menetapkan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan
semula secara sistematis
2.1.3 Sejarah
dan Bentuk Organisasi BAPPEDA
BAPPEDA merupakan Badan Perencanaan Pembangunan Kota
(Bappeko) Dumai dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai nomor 21 tahun
2005 tanggal 06 Desember 2005, tentang susunan organisasi dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Kota Dumai. Dengan terbitnya Peraturan Daerah Kota Dumai
nomor: 15 tahun 2008, tentang organisasi dan tata kerja lembaga tekhnis Daerah,
nama Beppeko berubah menjadi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
kota Dumai.
Bappeda Kota Dumai diharapkan mampu menjadi ujung tombak
sumber inspirasi dalam merespon segala perubahan lingkungan strategis dalam
usaha merumuskan kebijaksanaan perencanaan pembangunan daerah kota Dumai,
dengan visi “Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Kota Dumai yang Terarah dan
Terpadu”.
Dengan
visi yang ingin diraih tersebut Bapedda merumuskan misi sebagai berikut:
1. Melaksanakan pembinaan penyusunan
rencana kegiatan admnistrasi umum, keuangan, kepegawaian serta pentiapan bahan
pembinaan dan pengendalian penyusunan statistik an pelaporan.
2. Melaksanakan penyiapan, pembinaan,
pengendlian, serta mengkoordinasikan kegiatan penelitian pembangunan I,
pembangunan II, dan pembangunan III, srta pengembangan sistem perencanaan.
3. Melaksanakan penyiapan perumusan
perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan, pembangunan pertanian,
industri dan perdagangan, koperasi dan pengembangan dunia usaha.
4. Melaksanakan penyiapan perumusan
dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang agama dan
pendidikan, sumber daya alam dan sumber daya manusia, serta kesehatan dan
kesejahteraan sosial.
5. Melaksanakan penyiapan perumusan
perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang
perhubungan, pariwisata dan seni budaya, pemukiman dan pengembangan wilayah,
serta pengembangan energi.
Berdasarkan Peraturan Walikota Dumai No. 33 Th 2008
tentang tugas, fungsi dan uraian tugas Badan Perencanaan Daerah Kota Dumai
mempunyai tugas:
1. Merumuskan kebijaksanaan dan
mengkoordinasikan perencanaan pembangunan, serta evaluasi akuntabilitas dan
pencapaian kinerja pemerintah.
2. Membina penyelenggaraan
administrasi umum, penyusunan rencana kegiatan, statistik dan pelaporan.
3. Melakukan pembinan dan koordinasi
penelitian dan pengembangan system perencanaan pembangunan
4. Melakukan hubungan dan kerjasama dengan unit kerja terkait.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas
Bapedda Kota Dumai mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Pembinaan penyusunan rencana
kegiatan, administrasi umum meliputi ketatausahaan, perlengkapan rumah tangga,
keunangan dan kepegawaiaan.
2. Perumusan kebijaksanaan dan
mengkoordinasikan perencanaan pembangunan serta penilaian hasil pelaksanaanya.
3. Pembinaan dan pengendalian
statistik dan pelaporan.
4. Pengendalian dan pelaksanaan
penelitian dan pengembangan sistem perencanaan.
5. Perumusan perencanaan stratejik,
pengukuran kerja dan evaluasi peaporan akuntabilitas kerja.
6. Perumusan pembangunan yang
meliputi bidang ekkonomi, pertanian dan sosial budaya serta sumber daya manusia
dan sarana dan prasarana.
2.1.4 Struktur
Organisasi
Menurut Hatch (1997: 161) struktur organisasi setidak-tidaknya
harus dibedakan kedalam dua aspek: struktur fisik dan struktur sosial. Namun
sudah menjadi kebiasaan hingga sekarang bahwa istilah struktur organisasi selalu merujuk pada struktur sosial, bukan
struktur fisik. Dengan perkataan lain, istilah struktur organisasi sendiri
disini sebenarnya maksudnya adalah
‘struktur sosial organisasi’ (organization social structure).
Struktur organisasi mengacu pada hubungan di antara
elemen-elemen social yang meliputi orang, posisi, dan unit-unit organisasi di
mana mereka berada (Hatch, 1997: 161).
Sebuah organisasi tidak akan bisa lepas dengan yang
namanya struktur organisasi. Karena struktur organisasi adalah cara suatu
aktivitas organisasi dibagi, di organisir, dan dikoordinasikan.
2.1.5 Struktur
Organisasi BAPPEDA
Peraturan Walikota Dumai No. 33 Thn 2008 mengatur
tentang tugas. Fungsi dan uraian tugas
Bappeda kota Dumai dalam Bab II pasal 4 menyatakan:
Susunan organisasi BAPPEDA kota Dumai yang dimaksud dalam
peraturan ini, terdiri dari:
1. Kepala Badan
2. Sekretariat
3. Bidang Statistik, Evaluasi dan
Pengukuran Kinerja
4. Bidang Ekonomi
5. Bidang Sosial Budaya
6. Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana
Wilayah
1. Kepala Badan
Kepala Badan melaksanakan tugas dan fungsi
BAPPEDA Kota Dumai.
2. Sekretariat
Sekertariat mempunyai tugas mempersiapkan
kerangka dan perencanaan, melaksanakan penyiapan perumusan kebijaksanaan
koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana, kepegawaian,
keuangan, dan administrasi lainnya.
Untuk melaksanakan tugas, bagian Seketariat mempunyai
fungsi sebagai berikut:
1) Penyiapan bahan perumusan
kebijaksanaan dan pembinaan organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan,
dan administrasi umum lainnya.
2) Penyiapan bahan koordinasi
perumusan dan pelaksanaan rencana pembangunan tahunan daerah yang selanjutnya
disbut rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) dan kegiatan-kegiatan yang
diusulkan kepada pemerintah propinsi untuk dimasukkan ke dalam musrenbang
ropinsi atau yang diusulkan kepada pemerintah Provinsi atau yang diusulkan
kepada Peerintah Pusat untuk dimasukkan kedalam musrenbang Nasional sehingga
menjadi rencana kerja pemerintah (RKP).
3) Penyiapan bahan administrasi
perkantoran, rumah tangga. Dan perlengkapan.
4) Penyiapan bahan penyelenggaraan
administrasi kepegawaian.
5) Penyiapan bahan penyelenggaraan
hubungan masyarakat dan protokol.
6) Penyiapan bahan penyusunan
rencana/program dan kegiatan dibidang ketatausahaan meliputi kepegawaian,
keuangan, surat menyurat/naskah dinas, kearsipan, perlengkapan dan rumah
tangga.
7) Penyiapan bahan pengelolaan urusaan
ketatausahaan dan kearsipan.
8) Penyiapan tugas-tugas lain yang
diberikan ssuai dengan lingkup tugasnya.
Bagian Sekretariat terdiri dari beberapa sub
bagian antara lain:
·
Subbagian Administrasi dan Umum
·
Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
·
Subbagian Kepegawaiian
·
Subbagian Administrasi dan Umum
Subbagian ini mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan urusan ketatausahaan dan kearsipan, keuangan, pengadaan,
pemelihraan barang perlengkapan, rumah tangga, dan pengelola barang inventaris.
·
Subbagian Program
Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
mempunyai tugas; melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi,
monitoring dan pembinaan pelaksanaan program, evaluasi dan pelaporan serta
melaksanakan pengawasan dan pengendalian program jangka pendek, menengah dan
jangka panjang.
·
Subbagian Kepegawaian
Subbagian kepegawaian mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian.
3. Bidang Statistik, Evaluasi dan
Pengukuran Kerja
Bidang Statistik, Evaluasi dan Pengukuran
Kerja mempunyai tugas mempersiapkan data-data umum perncanaan dan analisanya,
kerangka dasar perencanaan, perumusan, dan mensinergikan seluruh rencana
program pembangunandaerah dalam pembangunan daerah dalam menggambarkan
pencapaian indikator kerja berupa sasaran dan hasil yang dicapai.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
tersebut, Bidang Statistik, Evaluasi dan Pengukuran Kinerja mempunyai fungsi:
1)
Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan
pembangunan yang terdiri dari penyusunan rencana, penetapan rencana,
pengendalian pelaksanaan rencana dan evaluasi pelaksanaan rencana
2)
Penyiapan bahan evaluasi pelaksanaan RKPD
untuk penyusunan RKPD periode berikutnya
3)
Penyiapan bahan identifikasi, pengkajian,
evaluasi dan pelaporan hasil kegiatan penelitian dan pengembangan dibidang
pemerintahan umum, otonomi daerah, aparatur pemerintah, ekonomi, sosbud dan
fisik prasarana
Bidang Statistik, Evaluasi dan
Pengukuran Kerja terdiri atas:
·
Subbidang Statistik dan Pelaporan
·
Subbidang Evaluasi dan Pengukuran Kinerja
1) Subidang Statistik dan Pelaporan mempunyai
tugas melakukan penyiapan data perencanaan dan data pencapaian kinerja
pembangunan serta penyusunan rencana pembangunan daerah dan pelaporan
akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan kota Dumai (LAKIP)
2) Subbidang Evaluasi dan Pengukuran
Kinerja mempunyai tugas monitoring pelaksanaan pembangunan dan menganalisa
akuntabilitas kinerja sesuai dengan pencapaian kinerja sesuai program dan
kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi yang
ditetapkan dalam rencana stratejik pembangunan.
4. Bidang Ekonomi
Bidang Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan
pembangunan dibidang ekonomi dan pertanian.
Bidang Ekonomi mempunyai fungsi:
1) Penyiapan bahan perumusan
perencanaan pembangunan dibidang ekonomi, dan pertanian
2) Penyiapan bahan penyusunan data
rencana pelaksanaan program/ proyek pembangunan dibidang perencanaan
3) Penyiapan tugas-tugas lain yang
diberikan sesuai dengan lingkup tugasnya
Bidang Ekonomi terdiri atas:
·
Subbidang Pertanian
·
Subbidang Perekonomian
1) Subbidang Pertanian mempunyai
tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan
bidang pertanian
2) Subbidang Perekonomian mempunyai
tugas melakukan tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program
pembangunan Perekonomian.
5. Bidang Sosial Budaya
Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan
perencanaan pembangunan dibidang agama, sosial, kebudayaan, pendidikan,
kesehatan dan sumber daya manusia.
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Bidang
Sosial Budaya mempunyai fungsi:
1) Penyiapan bahan perumusan
perencanaan pembangunan dibidang sosial budaya
2) Penyiapan bahan penyusunan data
perencanaan pelaksanaan program/proyek pembanguna dibidang sosial budaya
3) Penyiapan bahan penyusunan hasil
pelaksanaan rencana program/proyek pembangunan sosial budaya
4) Mengkoordinasikan kegiatan
perencanaan pembangunan dibidang sosial budaya
Bidang Sosial dan Budaya terdiri
dari:
·
Subbidang Agama, Sosial dan Kebudayaan
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program agama,
sosial dan kebudayaan.
·
Subbidang Pendidikan, Kesehatan dan Sumber
Daya Manusi mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan
program pendidikan, kesehatan dan sumber daya manusia
6. Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana
Wilayah
Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Wilayah
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan perncanaan dan
mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang fisik, sarana dan
prasarana wilayah.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
tersebut, Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Wilayah mempunyai fungsi:
1)
Penyiapan bahan perumusan perencanaan
pembangunan dibidang fisik, sarana dan prasarana wilayah
2)
Penyiapan bahan penyusunan data rencana
pelaksanaan program/proyek pembangunan dibidang fisik, sarana dan prasarana
wilayah
3)
Penyiapan bahan penyususnan hasil pelaksanaan
rencana program/proyek pembangunan dibidang fisik, sarana dan prasarana wilayah
4)
Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan
dibidang fisik, sarana dan prasarana wilayah
Bidang Fisik, Sarana dan
Prasarana Wilayah terdiri dari:
·
Subbidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
·
Subbidang Perhubungan, Lingkungan Hidup dan
Tamben
·
Subbidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program
pekerjaan umum dan tata ruang.
·
Subbidang Perhubungan, Lingkungan Hidup dan
Tamben mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan rencana dan program
perhubungan, lingkungan hidup dan tamben.
2.2 Manajemen
2.2.1 Pengertian
Manajemen
Manajemen
adalah seni dan ilmu dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pemotivasian, dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk
mencapai tujuan.
Manajemen
diperlukan untuk dapat mengatur aktivitas dalam suatu organisasi agar efektif
dan efesien. Manajemen sudah ada sejak dahulu kala, dimana sejak manusia
memenuhi kebutuhannya melalui bantuan orang lain. Sehingga manajemen terdapat
dalam semua kegiatan mamusia baik dalam rumah tangga, sekolah, pemerintahan dan
sebagainya. Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengtur
(mengelola). Manajemen termasuk kelompok ilmu sosial. Manajemen adalah bidang
yang sangat penting untuk dipelajari dan dikembangkan karena:
1. Tidak ada perusahaan atau organisasi
yang berhasil baik berupa menerapkan manajemen secara baik.
2. Manajemen menetapkan tujuan dan
memanfaatkan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efesien.
3. Manajemen diperlukan untuk
kemajuan dan pertumbuhan.
4. Manajemen merupakan suatu pedomen
pikiran dan tindakan.
2.2.2
Fungsi Manajemen
Secara umum, ada empat fungsi manajemen yang
sering orang menyebutnya “POAC”, yaitu Planning, Organizing, Actuating, dan
Controlling. Dua fungsi yang pertama dikategorikan sebagai kegiatan mental sedangkan
dua berikutnya dikategorikan sebagai kegiatan fisik. Suatu manajemen bisa
dikatakan berhasil jika keempat fungsi di atas bisa dijalankan dengan baik.
Kelemahan pada salah satu fungsi manajemen akan mempengaruhi manajemen secara
keseluruhan dan mengakibatkan tidak tercapainya proses yang efektif dan
efisien.
1.
FUNGSI
PERENCANAAN (PLANNING)
Adalah proses yang menyangkut upaya yang
dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang akan datang dan
penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan
organisasi.
2.
FUNGSI PENGORGANISASIAN
(ORGANIZING )
Adalah proses yang menyangkut bagaimana
strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif, dan dapat memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi dapat bekerja secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan
organisasi.
3.
FUNGSI
PENGARAHAN DAN IMPLEMENTASI (ACTUATING)
Adalah proses implementasi program agar dapat
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar
semua pihak tersebut dapat menjalankan tanggungjawabnya dengan penuh kesadaran
dan produktifitas yang tinggi
4.
FUNGSI
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN (CONTROLING)
Controlling bukanlah hanya sekedar
mengendalikan pelaksanaan program dan aktivitas organisasi, namun juga
mengawasi sehingga bila perlu dapat mengadakan koreksi. Dengan demikian apa
yang dilakukan staff dapat diarahkan kejalan yang tepat dengan maksud
pencapaian tujuan yang telah direncanakan. Inti dari controlling adalah proses
memastikan pelaksanaan agar sesuai dengan rencana.
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan tujuan
organisasi dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan, baik dalam bentuk
pengawasan, inspeksi hingga audit. Kata-kata tersebut memang memiliki makna
yang berbeda, tapi yang terpenting adalah bagaimana sejak dini dapat diketahui
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi, baik dalam tahap perencanaan,
pelaksanaan maupun pengorganisasian. Sehingga dengan hal tersebut dapat segera
dilakukan antisipasi, koreksi dan penyesuaian-penyesuaian sesuai dengan
situasi, kondisi dan perkembangan lingkungan sekitar organisasi.
2.2.3
Penerapan Fungsi Manajemen Dalam Organisasi
BAPPEDA
1.
FUNGSI
PERENCANAAN (PLANNING)
Perencanaan dalam organisasi Bappeda meliputi visi
Bappeda “Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Kota Dumai yang Terarah dan
Terpadu”.
Dengan
visi yang ingin diraih tersebut Bapedda merumuskan misi sebagai berikut:
1) Melaksanakan pembinaan penyusunan
rencana kegiatan admnistrasi umum, keuangan, kepegawaian serta pentiapan bahan
pembinaan dan pengendalian penyusunan statistik an pelaporan.
2) Melaksanakan penyiapan, pembinaan,
pengendlian, serta mengkoordinasikan kegiatan penelitian pembangunan I,
pembangunan II, dan pembangunan III, srta pengembangan sistem perencanaan.
3) Melaksanakan penyiapan perumusan
perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan, pembangunan pertanian,
industri dan perdagangan, koperasi dan pengembangan dunia usaha.
4) Melaksanakan penyiapan perumusan
dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang agama dan
pendidikan, sumber daya alam dan sumber daya manusia, serta kesehatan dan
kesejahteraan sosial.
5) Melaksanakan penyiapan perumusan
perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pembangunan dibidang
perhubungan, pariwisata dan seni budaya, pemukiman dan pengembangan wilayah,
serta pengembangan energi.
2.
FUNGSI
PENGORGANISASIAN (ORGANIZING)
Pengorganisasian dalam organisasi BAPPEDA meliputi susunan
organisasi BAPPEDA kota Dumai yang terdiri dari:
1) Kepala Badan
Drs. H. Hamdan Kamal
Kepala Badan melaksanakan tugas dan fungsi
BAPPEDA Kota Dumai.
2) Sekretariat
Ir. Syarfrizal, M.Sc
Sekertariat mempunyai tugas mempersiapkan
kerangka dan perencanaan, melaksanakan penyiapan perumusan kebijaksanaan
koordinasi dan pembinaan penyelenggaraan organisasi dan tata laksana,
kepegawaian, keuangan, dan administrasi lainnya.
·
Subbagian Administrasi dan Umum
Agustian, SE
Subbagian ini mempunyai tugas melakukan
penyiapan bahan urusan ketatausahaan dan kearsipan, keuangan, pengadaan,
pemelihraan barang perlengkapan, rumah tangga, dan pengelola barang inventaris.
·
Subbagian Program
Finaldi, ST
Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan
mempunyai tugas; melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, monitoring
dan pembinaan pelaksanaan program, evaluasi dan pelaporan serta melaksanakan
pengawasan dan pengendalian program jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
·
Subbagian Kepegawaian
Makmur S.Sos
Subbagian kepegawaian mempunyai tugas
melakukan penyiapan bahan pengelolaan administrasi kepegawaian.
3) Bidang Statistik, Evaluasi dan
Pengukuran Kinerja
H. Asnam, ST
Bidang Statistik, Evaluasi dan Pengukuran
Kerja mempunyai tugas mempersiapkan data-data umum perncanaan dan analisanya,
kerangka dasar perencanaan, perumusan, dan mensinergikan seluruh rencana
program pembangunandaerah dalam pembangunan daerah dalam menggambarkan
pencapaian indikator kerja berupa sasaran dan hasil yang dicapai.
·
Subidang Statistik dan Pelaporan
Mempunyai tugas melakukan penyiapan data
perencanaan dan data pencapaian kinerja pembangunan serta penyusunan rencana
pembangunan daerah dan pelaporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan
kota Dumai (LAKIP)
·
Subbidang Evaluasi dan Pengukuran Kinerja
Ir. Afifuddisyah, MT
Mempunyai tugas monitoring pelaksanaan
pembangunan dan menganalisa akuntabilitas kinerja sesuai dengan pencapaian
kinerja sesuai program dan kebijakan dalam rangka mewujudkan sasaran, tujuan,
visi dan misi yang ditetapkan dalam rencana stratejik pembangunan.
4) Bidang Ekonomi
Jempol Dalimunte, S.Sos
Bidang Ekonomi mempunyai tugas melaksanakan
penyiapan perumusan perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan perencanaan
pembangunan dibidang ekonomi dan pertanian.
·
Subbidang Pertanian
M. Paizal, S.p, M.Sc
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana dan program pembangunan bidang pertanian
·
Subbidang Perekonomian
Isroyanti, S.Pi
Mempunyai tugas melakukan tugas melakukan
penyiapan bahan penyusunan rencana dan program pembangunan Perekonomian.
5) Bidang Sosial Budaya
Muhammad Syafi’ie, S.Sos, M.Si
Bidang Sosial Budaya mempunyai tugas
melaksanakan penyiapan perumusan perencanaan dan mengkoordinasikan kegiatan
perencanaan pembangunan dibidang agama, sosial, kebudayaan, pendidikan,
kesehatan dan sumber daya manusia.
·
Subbidang Agama, Sosial dan Kebudayaan
Arike Tresmita, S.pi
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana dan program agama, sosial dan kebudayaan.
·
Subbidang Pendidikan, Kesehatan dan Sumber
Daya Manusia
Zulfikar, SE
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana dan program pendidikan, kesehatan dan sumber daya manusia
6) Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana
Wilayah
Bidang Fisik, Sarana dan Prasarana Wilayah
mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan perncanaan dan mengkoordinasikan
kegiatan perencanaan pembangunan dibidang fisik, sarana dan prasarana wilayah.
·
Subbidang Pekerjaan Umum dan Tata Ruang
Syafrizan, S.Si, MT, M.Sc
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana dan program pekerjaan umum dan tata ruang.
·
Subbidang Perhubungan, Lingkungan Hidup dan
Tamben
Mukhlis Suzamri, S.hut. T, MT
Mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan
penyusunan rencana dan program perhubungan, lingkungan hidup dan tamben.
3.
FUNGSI
PENGARAHAN DAN IMPLEMENTASI (ACTUATING)
Berdasarkan Peraturan Walikota Dumai No. 33 Th 2008
tentang tugas, fungsi dan uraian tugas Badan Perencanaan Daerah Kota Dumai
mempunyai tugas:
1) Merumuskan kebijaksanaan dan
mengkoordinasikan perencanaan pembangunan, serta evaluasi akuntabilitas dan
pencapaian kinerja pemerintah.
2) Membina penyelenggaraan
administrasi umum, penyusunan rencana kegiatan, statistik dan pelaporan.
3) Melakukan pembinan dan koordinasi
penelitian dan pengembangan system perencanaan pembangunan
4) Melakukan hubungan dan kerjasama dengan unit kerja terkait.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas
Bapedda Kota Dumai mempunyai fungsi sebagai berikut:
1) Pembinaan penyusunan rencana
kegiatan, administrasi umum meliputi ketatausahaan, perlengkapan rumah tangga,
keunangan dan kepegawaiaan.
2) Perumusan kebijaksanaan dan
mengkoordinasikan perencanaan pembangunan serta penilaian hasil pelaksanaanya.
3) Pembinaan dan pengendalian
statistik dan pelaporan.
4) Pengendalian dan pelaksanaan
penelitian dan pengembangan sistem perencanaan.
5) Perumusan perencanaan stratejik,
pengukuran kerja dan evaluasi peaporan akuntabilitas kerja.
6) Perumusan pembangunan yang
meliputi bidang ekkonomi, pertanian dan sosial budaya serta sumber daya manusia
dan sarana dan prasarana.
Dengan berbagai rincian dari tugas dan fungsi dri BAPPEDA
kota Dumai tersebut, maka sebagai mana tugas dari Kepala Badan yakni
melaksanakan tugas dan fungsi BAPPEDA Kota Dumai, tentunya Kepala Badan
tersebut harus mengarahkan bawahan-bawahannya dalam menjalankan tugas bagi
masing-masing jabatan.
4.
FUNGSI
PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN (CONTROLING)
Pengawasan dan Pengendalian dalam organisasi BAPPEDA Kota
Dumai meliputi Pengawasan oleh Kepala Badan BAPPEDA yang menjalankan tugas dan fungsinya
melaksanakan tugas dan fungsi BAPPEDA Kota Dumai kepada bawahannya dalam
menjalankan tugas dan fungsinya sejak dari tahap perncanaan hingga langkah demi
langkah proses pelaksanaan tugas dan fungsinya.
2.3 14 Prinsip Manajemen menurut
Henry Fayol
Henry
Fayol dikenal sebagai pelopor manajemen modern. Banyak dari pendapat-pendapatnya
menjadi landasan atau dasar dari praktek manajemen sampai dengan saat sekarang
ini. Salah satu diantaranya adalah 14 prinsip manajemen yang dikemukakan
olehnya
Mari
kita ulas 14 prinsip manajemen yang dikemukakan oleh Henry Fayol
1.
Pembagian
Kerja (Division of Labour)
Pembagian kerja harus dipikirkan agar mengarah
pada spesialisasi. Semakin seseorang terspesialisasi, maka akan semakin efisien
dan efektif orang tersebut dalam melaksanakan pekerjaan.
2. Otoritas atau wewenang (Authority)
dalam pelaksanaan tugas, manajer harus
memberikan perintah kepada bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan. Meskipun
manajer memiliki otoritas untuk memerintah , tetapi belum tentu ia akan
mendapat respon yang positif dari bawahannya jika ia tidak memiliki otoritas
pribadi
3. Disiplin
Angota organisasi harus patuh pada aturan dan
kesepakatan yang menjadi rambu-rambu organisasi. Menurut Henry Fayol, disiplin
merupakan hasil kepemimpinan yang baik di semua jenjang organisasi.
4. Kesatuan Perintah Setiap karyawan hanya mendapat
satu perintah untuk suatu pekerjaan. Henry Fayol mengatakan bahwa jika ada
karyawan yang bertanggungjawab kepada beberapa atasan akan mengakibatkan
petunjuk yang bertentangan.
5. Kesatuan Arah
kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam
organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani oleh seorang manajer
dengan menggunakan satu perencanaan saja.
6.
Mengutamakan
Kepentingan bersama diatas kepentingan Pribadi
Kepentingan seorang pegawai atau kelompok
pegawai tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7.
Pemberian Upah
(Remuneration)
Pemberian balas jasa haruslah adil dan baik
bagi karyawan maupun perusahaan sendiri.
8.
Pemusatan
Pengambilan keputusan yang banyak menggunakan
pertimbangan atasan disebut sentralisasi. Sebaliknya keputuan dengan menampung
aspirasi bawahan disebut desentralisasi.
9.
Jenjang
Jabatan
Jenjang jabatan dalam suatu organisasi sering
digambarkan dengan garis-garis yang rapi dalam bagan organisasi. bagan ini
menunjukkan kedudukan dari puncak sampai dengan jenjang terbawah.
10.
Tata Tertib
(Order)
Sarana dan manusia harus berada di tempat dan
waktu yang tepat. Manusia harus berada pada pekerjaan yang cocok baginya.
11.
Kesamaan
(Equity)
Para manajer harus bersahabat dan adil
terhadap semua karyawannya.
12.
Kestabilan
Staff
Perputaran karyawan yang terlalu sering tidak
baik bagi kelancaran kegiatan perusahaan.
13.
Inisiatif
Bawahan harus diberi kebebasan untuk membuat
dan menjalankan rencananya, walaupun bisa saja terjadi kesalahan
14.
Semangat Korps
Menggalakkan semangat kerjasama kelompok
dapat membuat dan menimbulkan semangat rasa bersatu.
2.3.1 Penerapan
14 Prinsip Manajemen
menurut Henry Fayol Dalam BAPPEDA
1)
Pembagian
Kerja (Division of Labour)
Pembagian kerja dalam organisasi BAPPEDA kota
Dumai terbentuk dalam struktur organasasi yang terinci di dalam makalah ini.
Dimana setiap bagian jabatan memiliki tugas dan fingsinya masing-masing.
2)
Otoritas atau
wewenang (Authority)
Dalam pelaksanaan tugas, kepala bagian harus
memberikan perintah kepada bawahan untuk menyelesaikan pekerjaan. Meskipun kepala
bagian memiliki otoritas untuk memerintah , tetapi belum tentu ia akan mendapat
respon yang positif dari bawahannya jika ia tidak memiliki otoritas pribadi
3)
Disiplin
Angota organisasi BAPPEDA harus patuh pada
aturan dan kesepakatan yang menjadi rambu-rambu organisasi. Menurut Henry
Fayol, disiplin merupakan hasil kepemimpinan yang baik di semua jenjang
organisasi.
4)
Kesatuan
Perintah
Dalam organisasi BAPPEDA kesatuan perintah
berada pada perintah dari kepala bagian dalam mengarahkan bawahannya terhadap tugas
dan fungsi masing-masing.
5)
Kesatuan Arah
Kegiatan-kegiatan yang terjadi dalam
organisasi yang mempunyai tujuan sama sebaiknya ditangani oleh seorang manajer
dengan menggunakan satu perencanaan saja.
6)
Mengutamakan
Kepentingan bersama diatas kepentingan Pribadi
Kepentingan seorang bawahan atau kelompok bawahan
tidak boleh mendahulukan kepentingan organisasi secara keseluruhan.
7)
Pemberian Upah
(Remuneration)
Pemberian balas jasa haruslah adil dan baik
bagi bawahan.
8)
Pemusatan
Pengambilan keputusan dalam organisasi
BAPPEDA haruslah berpusat oleh kepala bagian.
9)
Jenjang
Jabatan
Jenjang jabatan dalam organisasi BAPPEDA kota
Dumai tersusun dalam struktur organisasi di dalam makalah ini.
10)
Tata Tertib
(Order)
Dalam organisasi BAPPEDA
kota Dumai Tata Tertib berupa tersusunnya bagian-bagian jabatan dengan rapi.
Semua tersusun pada tempatnya masing-masing, begitu juga bagi yang menjabat.
11)
Kesamaan
(Equity)
Dalam tahap kesamaan ini BAPPEDA Kota Dumai
kapala bagian haruslah memandang sama kepada bawahannya. Artinya tidak ada yang
dibedakan satu dengan lainnya.
12)
Kestabilan
Staff
Stabilnya staff harus diatur oleh kepala
bagian dengan baik.
13)
Inisiatif
Dalam menjalankan kerja di organisasi BAPPEDA
kota Dumai, inisiatif dari para bawahan
tidak banyak berpengaruh.
14)
Semangat Korps
Semangat Korps di
organisasi BAPPEDA kota Dumai tidak banyak terlihat. Ini disebabkan karna
organisasi ini merupakan organisasi publik yang tidak menekankan kinerja
karyawan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
BAPPEDA merupakan Badan Perencanaan Pembangunan Kota
(Bappeko) Dumai dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Dumai nomor 21 tahun
2005 tanggal 06 Desember 2005, tentang susunan organisasi dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Kota Dumai. Dengan terbitnya Peraturan Daerah Kota Dumai
nomor: 15 tahun 2008, tentang organisasi dan tata kerja lembaga tekhnis Daerah,
nama Beppeko berubah menjadi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)
kota Dumai.
Menurut Hatch (1997: 161) struktur organisasi
setidak-tidaknya harus dibedakan kedalam dua aspek: struktur fisik dan struktur
sosial. Namun sudah menjadi kebiasaan hingga sekarang bahwa istilah struktur
organisasi selalu merujuk pada struktur
sosial, bukan struktur fisik. Dengan perkataan lain, istilah struktur
organisasi sendiri disini sebenarnya
maksudnya adalah ‘struktur sosial organisasi’ (organization social structure).
Struktur organisasi mengacu pada hubungan di antara
elemen-elemen social yang meliputi orang, posisi, dan unit-unit organisasi di
mana mereka berada (Hatch, 1997: 161).
3.2.Saran
Adapun saran yang penulis berikan mengharapkan agar
pemerintah yang tergabung dalam organisasi publik BAPEDA kota Dumai dapat
menggunakakn manajemen publik dengan baik, sesuai dengan peraturan-peraturan
yang telah ditetapkan sebelumnya. Agar terciptanya kehidupan negara yang
sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
·
Waluyo, S. Sos, M.Si, 2007, Manajemen Publik
(Konsep, Aplikasi dan Implementasi Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah), Penerbit
Mandar Maju; Jakarta.
·
Kusdi, 2009, Teori Organisasi dan
Administrasi, Penerbit Salemba Humanika; Jakarta
·
Prof. DR. Winardi, SE, 2010, Asas-asas
Manajemen, Asas-asas Manajemen; Bandung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar