SEKOLAH
TINGGI ILMU ADMINISTRASI
(STIA)
LANCANG KUNING DUMAI
Jl. Gunung
Merapi N0. 1 Bumi Ayu Telp. (0765) 38848 Dumai
|
TUGAS ORGANISASI DAN MANAJEMEN
“ Organisasi dan Manajemen Publik”
DISUSUN OLEH
NAMA; NANA ERDIYANA
NIM: 1010090811248
KELAS: G/IV
PROGRAM STUDI ADMINSTRASI NEGARA
(STIA) LANCANG KUNING DUMAI
TAHUN 2012/2013
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
limpahan rahmat dan hidayahNya kepada penulis sehingga penulis diberi
kesempatan untuk menyusun makalah yang berjudul “Organisasi dan Manajemen
Publik” siap pada waktunya.
Dalam kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepad dosen pembimbing yaitu Ibu Hildawati, S,Sos. yang telah memberikan materi
ini kepada penulis sehingga penulis dapat mengerti dan memahami tentang
organisai dan manajemen publik.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak
kekurangan dan keterbatasannya. Oleh karena itu penulis sangat mengaharapkan
kritik, tanggapan dan saran yang membangun dari semua untuk kesempurnaan
penulisab makalah berikutnya.
Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi
semua pihak terutama bagi mahasiswa/i STIA Lancang Kuning Dumai.
Dumai, 28 April 2012
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Organisasi
berasal dari bahasa Yunani organon, yang berarti “alat” (tool). Kata ini
termasuk ke bahasa Latin, menjadi organization. Pengertian pada awalnya
tidak merujuk pada benda atau proses, melainkan tubuh manusia atau makhluk
biologis lainnya.
Manajemen
dipraktekkan dalam bisnis, rumah-rumah sakit, universitas-universitas,
badan-badan pemerintah dan pada tipe-tipe lain aktivitas-aktivitas yang
terorganisasi.
Organisasi publik sering terlihat pada bentuk
organisasi instansi pemerintah yang juga dikenal dengan birokrasi pemerintah.
Istilah birokrasi ini diberikan kepada instansi pemerintah karena pada awalnya
tipe organisasi yang ideal yang disebut birokrasi merupakan bentuk yang
diterima dan diterapkan oleh instansi pemerintah.
Manajemen publik diartikan sebagai
proses formal dan informal untuk mengarahkan interaksi
manusia
menuju
target organisasi publik.
Unit analisisnya adalah
proses interaksi
antara manusia dan pekerja dan efek prilaku manusia terhadap pekerja dan hasil kerja.
1.2. Rumusan Masalah
ü Organisasi
ü Manajemen
ü Organisasi Publik
ü Manajemen Publik
1.3. Tujuan Penulisan
Adapun yang
menjedi tujuan penulisan dalam pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut:
ü Agar para pembaca mengerti dan memahami tentang pengertian
organisasi
ü Agar para pembaca mengerti dan memahami tentang pengertian
manajemen
ü Agar para pembaca mengerti dan memahami tentang pengertian
organisasi publik
ü Agar para pembaca mengerti dan memahami tentang pengertian manajemen publik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Organisasi
A.
Pengertian Organisasi
Pengorganisasian (Organizing)
Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur
dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan
antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan
sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni
sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas, fungsi, wewenang,
dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan. Berikut beberapa
pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
1.
Prof
Dr. Sondang P. Siagian
Organisasi
ialah setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau lebih yang
bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian
suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang /
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut
dengan bawahan.
2.
Drs.
Malayu S.P Hasibuan
Organisasi
ialah suatu sistem perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari
sekelompok yang bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi
hanya merupakan alat dan wadah saja.
3.
Prof.
Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
Organisasi
adalah struktur pembagian kerja dan struktur tata hubungan kerja antara
sekelompok orang pemegang posisi yang bekerjasama secara tertentu untuk
bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
B.
Fungsi pengorganisasian:
1.
Adanya
pembagian tugas dan penggolongan kegiatan perusahaan.
2.
Pembagian
tugas kegiatan perusahaan kepada kelompok yang telah ditetapkan.
3.
Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Selain
mempunyai fungsi, pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:
1.
Kemudahan
dalam pelaksanaan tugas.
2.
Kemudahan
pimpinan dalam melakukan pengawasan.
3.
Kemudahan
dalam menentukan orang-orang yang dipercaya dalam melaksanakan tugas.
2.2
Manajemen
A.
Pengertian Manajemen
Menurut Mary Parker Follet,
manajemen telah diberi batasan sebagai seni untuk melaksanakan suatu pekerjaan
melalui orang-orang (the art of getting things done through people).
Menajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian upaya organisasi dan proses
penggunaan semua sumber daya organisasi untuk tercapainya tujuan organisasi
yang telah ditetapkan.
Proses adalah suatu cara yang sistematis
untuk menjalankan suatu pekerjaan. Perencanaan secara tidak langsung menyatakan
bahwa manajer atau pimpinan terlebih dahulu memikirkan dengan matang tujuan dan
tindakannya. Tindakan manajer atau pimpinan biasanya berdasarkan atas suatu
metode rencana atau logika tertentu dan bukan atas suatu firasat.
Pengorganisasian berarti bahwa
manajer atau pimpinan mengkoordinasikan sumber daya manusia serta sumber daya
bahan yang dimiliki oleh organisasi yang bersangkutan. Keefektifan sebuah
organisasi tergantung pada kemampuannya mengarahkansumber daya guna mencapai
tujuannya. Semakin terpadu dan terkoordinasi tugas-tugas sebuah organisasi akan
semakin efektif organisasi itu.
Pengarahan berarti
bagaimana manajer atau pemimpin mengarahkan dan mempengaruhi para bawahan,
bagaimana cara agar orang-orang lain melaksanakan tugas-tugas yang esensial.(kepuasan masyarakat) Dengan
menciptakan suasana yang tepat, manajer atau pimpinan membantu bawahannya untuk
bekerja sebaik-baiknya.
Pengendalian berarti bahwa manajer
atau pimpinan berusaha untuk menjamin bahwa organisasi bergerak ke arah
tujuannya. Apabila ada bagian tertentu dari organisasi ituberarti pada jalan
yang salah, manajer atau pimpinan berusaha untuk menemukan penyebabnya kemudian
membelokkannya kembali ke arah yang benar.
B.
Kegiatan atau fungsi-fungsi dari manajemen adalah:
1.
Perencanaan
Rencana memberikan sasaran bagi organisasi dan menetapkan prosedur
terbaik untuk mencapai sasaran tersebut serta memungkinkan:
a.
Organisasi
dapat memperoleh serta mengikat sumber daya yang diperlukan untuk mencapai
tujuannya.
b.
Anggota
organisasi dapat melanjutkan kegiatan-kegiatan konsisten dengn tujuan dan
prosedur yang telah dipilih.
c.
Kemajuan
kearah tujuan dapat dimonitor dan diukur, sehingga tindakan perbaikkan dapat
diambil apabila kemajuan itu tidak memuaskan.
Langkah-langkah
perencanaan adalah pemilihan tujuan organisasi, sasaran ditetapkan untuk
subunit-subunit organisasi dan program-program ditetapkan.
2.
Pengorganisasian
Manajer atau
pemimpin telah menetapkan sasaran dan mengembangkan rencana atau program untuk
mencapainya, maka ia harus merancang dan mengembangkan sebuah organisasi yang
dapat menjalankan program itu dengan berhasil. Sasaran yang berbeda membutuhkan
organisasi yang berbeda untuk menccapainya. Staffing adalah perekrutan,
penempatan an platihan karyawan yang memenuhi syarat untuk melaksanakan
tugas-tugas organisasi.
3.
Pengarahan
Setelah rencana
disusun, struktur organisasi telah ditentukan, serta staf telah direkrut an
dilatih, maka langkah yang telah ditetapkan. Fungsi ini dikenal dengan sebutan
pemimpinan (leading), pengarahan (directing), pemotivasian (motivating),
penggerakan (actuating) dan masih banyak lagi.fungsi ini menyangkut
kegiatan yang dimaksudkan agar para anggota organisasi dapat bekerja dengan
cara yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah ditetapkan.
4.
Pengendalian
Fungsi
pengendalian dari manajemen mencakup 3 (tiga) unsur utama yaitu:
a.
Menetapkan
standar prestasi
b.
Mengukur
prestasi yang sedang berjalan dan membandingkan dengan standard yang telah
ditetapkan
c.
Mengambil
tindakan untuk memperbaiki prestasi yang tiak sesuai dengan standard.
Melalui fungsi
pengendalian, manajer atau pimpinan dapat menjaga organisasi tetap berjalan
dengan benar dan tidak membiarkannya menyimpang terlalu jauh dari tujuannya.
Adanya fungsi-fungsi manajemen yang berbeda tidak berarti bahwa setiap manajer
atau pimpinan yang manapun memiliki kebebasan penuh untuk melaksanakannya
sesuka hatinya atau kapan pun ia mau.
2.3
Organisasi Publik
A.
Pengertian Organisasi Publik
Istilah publik
berasal dari privat berasal dari bahasa Latin, di mana publik berarti “of
people” (yang berkenaaan dengan masyarakat) sementara privat berarti “set
apart” (yang terpisah) (Nult dan Backoff, 1992:25). Dalam literatur
admnistrasi publik, pengertian organisasi publik bermula dari konsep “barang
publik” (publik goods), yaitu adanya produk-produk tertentu berupa barang dan
jasa yang tidak dapat dipenuhi dengan mekanisme pasar yang dilakukan
individu-individu (Samuelson, 1945). Konsep ini menunjukkan adanya
produk-produk yang bersifat kolektif dan harus diupayakan secara kolektif pula.
Inilah alasan mengapa organisasi publik harus diadakan.
Kita bisa
menyebutkan beberapa bidang tertentu yang bersifat kolektif di mana
organisasi publik memainkan peranannya,
misalnya penegakkan hukum, pelayanan kesehatan, pendidikan, keamanan nasional,
dan lain sebagainya. Semua ini tidak bisa diupayakan secara individual. Jadi,
secara sederhananya, organisasai publik diadakan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat, yaitu pelayanan-pelayanan yang tidk dapat diusahakan sendiri
secara terpisah oleh masing-masing individu. Oleh karena itu, kita bisa mengatakan bahwa fungsi organisasi
publik adalah mengatur pelayanan yang dibutuhkan oleh masyarakat secara umum.
B.
Lingkungan Organisasi Publik
Organisasi
publik memiliki karakteristik lingkungan yang lebih rumit dibandingkan
organisasi bisnis. Organisasi bisnis hanya memperhitungkan konsumen dan para
pesaing. Sementara organisasi publik harus memperhitungkan berbagai komponen
yang lebih luas. Pihak-pihak yang terlibat atau merasa memiliki kepentingan
terhadap organisasi publik (atau sering
juga disebut stakeholder) adalah sangat bervariasai, meliputi antara
lain para politisi, pembayar pajak, pemilih, kelompok kepentingan, dan
sebagainya. Adanya berbagai kepentingan ini, pada gilirannya memengaruhi organisasi
publik dalam hal jenis aktivitas (apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh
suatu organisasi publik), strategi pendanaan (dari mana dan dengan cara apa
memperoleh pendanaan), dan proses implementasi atau pelaksanaan kegiatan
(bagaimana cara menlaksanakan tugas-tugas dan pekerjaan dalam organisasi
publik). Menurut Fynn, hal ini tidak
saja berefek pada strategi, tetapi juga pada kultur organisasi. Organisasi pada
mumnya tidak bisa mengembangkan suatu kultur organisasi yang semata-mata
berfokus kepada pengguna langsung atau costumer.
C.
Ciri-ciri Organisasi Publik
1.
Organisasi publik tugas-tugasnya lebih kompleks dalam ambigu
2.
Organisasi
publik lebih banyak menghadapi masalah dalam implementasi keputusannya.
3.
Organisasi
publik mempekerjakan lebih banyak pegawai dengan motivasi beragam
4.
Organisasi
publik lebih memperhatikan bagaimana mengamankan peluang/kapasitas yang ada
5.
Organisasi
publik lebih memperhatikan usaha kompensasi kegagalan pasar
6.
Organisasi
publik lebih banyak kegiatan dengan signifikan simbolis lebih besar
7.
Organisasi
publik memegang standar lebih ketat dalam komitmen dan legalitas
8.
Organisasi
publik lebih fokus menjawab ketidakadilan
9.
Organisasi
publik beroperasi untuk kepentingan publik
10.
Organisasi
publik harus menjaga dukungan minimal masyarakat dalam tingkatan yang lebih
tinggi dari pada sektor privat.
2.4
Manajemen Publik
A.
Pengertian Manajemen Publik
Manajemen pemerintahan
(public management) adalah faktor utama dalam suatu administrasi publik (public
administration) untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan sarana
dan prasarana yang ada, termasuk organisasi serta sumber dana dan sumber daya
yang tersedia (Ramto, 1997: 14). Dengan demikian, manajeman pemerintahan, tidak
lain adalah faktor upaya dalam suatu organisasi. Upaya tersebut diwujudkan
dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan warga negara dan masyarakatnya
(Kristiadi, 1994: 23)
Kristiadi
(1994: 23) menyebutkan bahwa, tugas
pemerintahan yang paling dominan adalah menyediakan barang-barang publik (public
utility) dan memberikan pelayanan (public service) misalnya dalam
bidang-bidang pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan, perkembangan
perlindungan tenaga kerja, pertanian, keamanan dan sebagainya.
Terminologi
manajemen, sangat erat hubungannya dengan usaha untuk mencapai tujuan tertentu
dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang tersedia dalam organisasi dengan
cara yang seefisien mungkin (Suradinata, 1996: 67). Istilah pemerintahan
seperti dijelaskan lebih lanjut oleh Suradinata (1996: 68) dapat diartikan
sebagai kegiatan lembaga-lembaga publik dalam mencapai tujuan negara.
Secar
konseptual dari dua istilah diatas, dapat disimpulkan bahwa manajemen
pemerintahan mengandung arti sebagai suatu kegiatan atau usaha untuk mencapai
tujuan-tujuan negara dengan menggunakan sumber-sumber yang dikuasai negara.
Lynn (1966: 20)
menjelaskan bahwqa, manajemen pemerinthan yang baik dapat dilihat dari dua
sisi, yaitu:
1.
Dari
proses; manajemen pemerintahan sebagai proses, harus lebih mengutamakan proses
yang demokratis di atas segala rencana dan tujuan yang telah ditentukan.
2.
Dari
hasil; manajemen sebagai hasil akan menggmbarkan kesungguhan hati, pemaknaan
secara efesien akan sumber-sumber yang terbatas dengan mengutamakan
administrasi yang baik di atas proses yang ada (Ramto: 1997: 16). Lebih lanjut
Ramto (1997: 16) menjelaskan bahwa, manajemen pemerintahan yang baik dapat
tercermin dari proses pengambilan keputusan yang demokratis
B.
Prinsip Umum Manajemen Publik
Suradinata
(1997: 8) memberikan argumentasi bahwa manajemen pemerintahan sebagai proses
pencapaian tujuan pemerintahan yang dilakukan oleh aparatur pemerintah,
aparatur negara di masyarakat harus memperhatikan prinsip umum manajerial
pemerintahan sebagai berikut:
1.
Adanya
pembagian kerja
2.
Kewenangan
dan tanggung jawab yang jelas
3.
Mekanisme
kerja yang jelas
4.
Penghargaan
terhadap setiap anggota
5.
Etos
kerja yang tinggi
6.
Penyesuaian
terhadap lingkungan sosial dan lingkungan fisik
7.
Budaya
kerja yang dilandasi nilai kejuangan yang tinggi
8.
Antisipatif
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pengertian
organisasi publik bermula dari konsep “barang publik” (publik goods), yaitu
adanya produk-produk tertentu berupa barang dan jasa yang tidak dapat dipenuhi
dengan mekanisme pasar yang dilakukan individu-individu (Samuelson, 1945).
Konsep ini menunjukkan adanya produk-produk yang bersifat kolektif dan harus
diupayakan secara kolektif pula. Inilah alasan mengapa organisasi publik harus
diadakan.
Manajemen
pemerintahan (public management) adalah faktor utama dalam suatu administrasi
publik (public administration) untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan dengan sarana dan prasarana yang ada, termasuk organisasi serta
sumber dana dan sumber daya yang tersedia (Ramto, 1997: 14). Dengan demikian,
manajeman pemerintahan, tidak lain adalah faktor upaya dalam suatu organisasi.
Upaya tersebut diwujudkan dalam berbagai aspek kehidupan dan penghidupan warga
negara dan masyarakatnya (Kristiadi, 1994: 23)
3.2.Saran
Diharapkan agar
pemerintah yang tergabung dalam organisasi publik dapat menggunakakn manajemen
publik dengan baik, sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Agar terciptanya kehidupan negara yang sejahtera.
DAFTAR PUSTAKA
ü Waluyo, S. Sos, M.Si, 2007, Manajemen Publik (Konsep, Aplikasi dan
Implementasi Dalam Pelaksanaan Otonomi Daerah), Penerbit Mandar Maju; Jakarta.
ü Kusdi, 2009, Teori Organisasi dan Administrasi, Penerbit Salemba
Humanika; Jakarta
ü Prof. DR. Winardi, SE, 2010, Asas-asas Manajemen, Asas-asas
Manajemen; Bandung
ü -http://mudaandikameiza.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar